This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 11 Desember 2014

Rekayasa dan Kewirausahaa Pembangkit Listrik Sederhana (Kelompok 7)

Kali ini saya akan memberikan kesimpulan dari kelompok 7 yaitu tentang Rekayasa dan Kewirausahaa Pembangkit Listrik Sederhana (Baterai dari Kulit Jeruk dan Duku). Post kali ini untuk memenuhi tugas saya.
Rekayasa dan Kewirausahaa Pembangkit Listrik Sederhana (Baterai dari Kulit Jeruk dan Duku)\
 
Kelompok ini memproduksi  produk yang sangat mudah jadi mudah ditiru atau di pratekan di rumah, yaitu baterai dari kulit duku dan jeruk.Kulit ini bisa dipakai untuk mengisi baterai karena adanya kandungan minyak atsiri dalam buah jeruk akan menambah tegangan yang dihasilkan, duku juga memiliki kandungan kalium dan natrium yang tinggi.
Cara perawatann baterai ini agar terjaga kualitasnya yaitu dengan hindari sinar matahari langsung agar substansi kimia yang terdapat dalam pasta organik tidak rusak, dan hindari terkena air.
Kelebihan baterai ini ramah lingkungan, baterai dapat diisi ulang, dan bahan baku mudah didapat. Kelemahannya jangka waktu yang ketahanan yang lebih pendek dari baterai kimia.
Proses pembuatan baterai ini tidaklah sulit. Kita hanya membutuhkan kulit jeruk, kulit duku dan baterai bekas. Dengan menggunakan peralatan pisau,latex,masker,tang, dan voltmeter.Cara membuat baterai ini cukup mudah, dengan mengganti karbon yang tersedia dengan kulit duku dan jeruk yang sudah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam baterai untuk menggantikan karbon.
Pemasarannya di titipkan di toko, membuat toko sendiri, dan lewat jalur online

Pengolahan Bahan Hewani dan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah (Kelompok 6)

Kali ini saya akan memberikan kesimpulan dari kelompok 6 yaitu tentang Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati (Klepon) dan Hewani (Presto Bandeng) menjadi Makanan Khas Daerah. Post kali ini untuk memenuhi tugas saya.
 
Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati (Bakpia) dan Hewani (Presto Bandeng) menjadi Makanan Khas Daerah
 
Kelompok ini membahas tentang pengolahan bahan nabati dan hewani yaitu bakpia dan bandeng presto. Bahan yang digunakan dalam membuat olahan tersebut masih alami dan sangat tradisional. Bahan yang digunakan juga mudah di dapatkan seperti ikan bandeng yang banyak di budidayakan di daerah sidoarjo, lalu bahan bakpia seperti kacang hijau dan tepung terigu. Kelompok ini sangat menyeleksi bahan-bahan yang digunakan dalam memproduksi olahan mereka. Sehingga terjamin kualitasnya. 
Kelebihan dari produk ini adalah masih menggunakan bahan-bahan yangg alami dan mudah di dapatkan juga kualitasnya yang terjamin.
Pengemasannya sangat menarik yaitu kemasan bandeng prestonya di masukkan kedalam kardus segiempat yang motifnya menarik, dan untuk pengemasan bakpia di masukkan kedalam kardus segienam yang berisi 10 biji bakpia.
Cara perawatannya sangat mudah. Untuk bakpia cara menyimpannya yaitu dengan menyimpannya di dalam lemari es. Bakpia akan bertahan selama satu minggu tanpa kehilangan tekstur krispi. Sedangkan untuk perawatan bandeng presto yang sudah jadi sebaiknya langsung di masukkan ke dalam wadah yang di beri es atau bisa juga di simpan di lemari es.
Cara memasarkan olahan ini mereka melakukannya secara via online

Pembenihan Ikan Konsumsi (Kelompok 5)

PRODUK
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari produksi, pengolahan, sampai dengan pemasaran. Budidaya ikan konsumsi yaitu membudidayakan ikan mulai dari pembenihan hingga menjadi larva dan bisa dipanen. Jenis-jenis ikan konsumsi ada yang hidup di air payau (kakap, kerapu), laut , dan air tawar (lele, bandeng). Budidaya yang dipilih yaitu budidaya ikan bandeng.
PRODUKSI
A) TEKNIK SARANA DAN PRASARANA
B) SELEKSI INDUK
C) PEMELIHARAAN INDUK
D) TEKNIK PEMIJAHAN/PEMBENIHAN

E) PENETASAN TELUR
F) PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH
G) PANEN ikan bandeng dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Panen selektif
b. Panen total
PENGEMASAN
Pengemasan yang dilakukan ada dua yaitu pengemasan tertutup dan terbuka masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengemasan tertutup dengan menggunakan kantong plastik, sedangkan terbuka dengan menggunakan ember atau bak. Menurut saya, lebih pengemasan terbuka karena ikan lebih banyak mengambil oksigen.
PERAWATAN

Untuk keberhasilan usaha pembesaran bandeng maka perlu dilakukan perawatan dengan baik selama pemeliharaan.
Perawatan tersebut meliputi pengaturan air, perawatan pintu dan pematang, pemupukan susulan serta pemberian pakan tambahan.
PEMASRAN
Dalam hal pemasaran, ikan bandeng ini bisa dalam bentuk bandeng yang setelah panen ditimbang kemudian dipasarkan ke pasar, dalam bentuk beku seperti yang ada di supermarket, dan dalam bentuk hasil olahan makanan misalnya bandeng presto dan otak-otak bandeng. Penyajian pada produk olahan makanan haruslah semenarik agar banyak para konsumen yang membeli ikan bandeng tersebut. Strategi yang dilakukan bisa berupa memilih tempat yang cocok, promosi, dan tester untuk pemula.
MEMBUAT USAHA
Untuk membuat usaha ini biaya yang dikeluarkan cukup banyak karena jika tidak memiliki tambak kita harus menyewa tambak orang lain dan biaya-biayanya seperti pengaturan air, benih ikan, dan makanan. Dan budidaya ikan ini cukuplah sulit, jadi menurut saya lebih baik langsung saja menjual produk olahan

Rabu, 10 Desember 2014

Kerajinan Bahan Lunak (Batik Jetis) (Kelompok 4)

Halooo, kali ini saya akan membahas kesimpulan tentang kelompok 4 yaitu mengenai kerajinan bahan lunak.
Dari sekian banyak kerajinan bahan lunak,kelompok 4 malah memilih batik,pertanyaannya adalah mengapa harus batik? apa yang istimewa dari batik? berikut jawabannya. Saya rasa,kelompok 4 sangatlah menghargai budaya indonesia yaitu batik,dan terlebih lagi batik adalah peninggalan dari nenek moyang kita yang mengandung banyak nilai sejarah, dan yang paling mendasari kelompok 4 untuk memilih kerajinan batik tidak lain adalah karna industri batik di sidoarjo sudah berkembang pesat. Sehingga mereka dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan. Dan disamping itu pembuatan batik juga tidak terlalu rumit dan memakan banyak modal. Berikut Penjelasannya :
Kelompok 4,memilih untuk memproduksi batik jetis khas sidoarjo karena memiliki keunggulan,yakni warnanya yang mencolok. Proses pembuatan batik jetis ini boleh dibilang cukup panjang. Kita harus membuat desain gambar dahulu diatas kain. Sebelum kain digambar, direndam dengan minyak kacang agar kita mudah dalam mencantingnya ± 3 hari. Langkah selanjutnya adalah melukis dengan lilin cair dengan menggunakan canting kemudian diberi warna colet pada bagian motif. Lalu campurlah kain dengan cairan HCL untuk bertujuan memunculkan warna colet tadi. Lalu kita ke proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain tersebut ke larutan pewarna tertentu. Jemur kain yang telah dicelupkan tadi sampai kering lalu diberi air keras agar warna tidak pudar.Setelah itu dicuci sebanyak 2 kali hingga bersih.Terakhir proses nglorot, kain yang telah berbah warna tadi direbus dengan air panas lalu dijemur. Sehingga jadilah kain batik jetis.
Cara Perawatan batik ini tidak terlalu rumit. Hindari penggunaan sabun ditergen, gunakan lerak (obat pencuci batik) atau shampo rambut untuk mencuci batik dan jangan direndam terlalu lama. Saat mencuci batik tidak boleh disikat, diperas dan tidak boleh dicuci dengan mesin cuci, kucek lembut bagian yang kotor saja (kerah). Hindari menjemur kain/baju di tempat yang langsung terkena sinar matahari, cukup dijemur di tempat teduh atau diangin-anginkan. Pada saat menyimpan kain/baju batik di lemari, hindari kapur barus dan sejenisnya. 
Pengemasan produk kelompok 4 pun juga cukup menarik dan penuh dengan desain yang innovative. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di blognya langsung, yang sudah saya screen shot diatas.
Sekian dari saya,bila ada kesalahan mohon maaf